Kekhawatiran terhadap Google Map

June 25, 2008 at 10:27 am (mapping) (, , , , , )

Baru-baru ini aku tahu bahwa Google dah luncurkan aplikasi bernama Google Map Maker. Bisa ditebak, hal ini bisa mendorong (paling tidak mempermudah) orang untuk membuat peta. Hal ini membuatku lumayan khawatir karena peta-peta yang dibuat itu akan menjadi “derived work” dari google map, yang berarti menjadi milik Google.Dari sini, aku dapatkan kutipan dari Steve sebagai berikut

The terms of use are hilarious – the bottom line seems to be that Google ends up owning excusively the entire aggregate work, but it is your fault if anything goes wrong.

[Terjemahan]Term of use-nya lumayan lucu. Intinya seluruh peta yang dihasilkan jadi hak milik eksklusif Google. Tapi kalo petanya salah, itu salahmu [/Terjemahan]

Hal macam ini yang mbuat aku cenderung berkontribusi ke OpenStreetMap biarpun resolusi foto udaranya yang disediakan oleh Yahoo masih kalah dengan Google.

Memang, idealnya Google mau mbantu OpenStreetMap dan bersedia menyajikan peta itu sebagai public domain.

3 Comments

  1. indomapper said,

    Betul sekali! Ayo bersama-sama kita lengkapi data di OpenStreetMap, dan gunakan data yang tersedia secara bebas untuk hal-hal yang kreatif dan berguna.

    Sejak awal tahun ini, google maps resmi kalah dari OpenStreetMap untuk dalam hal detil beberapa kota. Cek link di bawah untuk perbandingan google maps dan OpenStreetMap. Bila kita mau, kita sudah bisa membuat peta kota-kota Indonesia tersedia di internet, tanpa harus menunggu google (Saat ini Indonesia tidak masuk dalam supported country di Google Map Maker).

    http://geo.topf.org/comparison/index.html?mt0=googlemap&mt1=mapnik&lon=110.424099&lat=-7.0003783&z=12

  2. Reza Primardiansyah said,

    yang mbuat aku juga kuatir adl Google Earth. Peta jalan di situ lengkap banget. Coba deh. Kayaknya ngambil dari 3rd party.
    BTW, salam kenal. Akunku di openstreetmap adalah rezaprima

  3. indomapper said,

    Salam kenal juga.

    Google Earth memang punya data jalan yang lumayan komplit (kayanya dia beli juga dari AND deh). Itu juga aku baru tahu minggu lalu pas dengan bangga nunjukin openstreetmap ke seorang teman di Indonesia. Mungkin kalo mau bersaing soal peta online murni, stand saat ini OSM (OpenStreetMap) kalah jauh dibanding Google Earth. Tapi potensi Indonesia untuk bisa bersaing menurutku cukup besar. Di navigasi.net banyak banget anggota yang punya alat GPS, dan mereka sangat aktif. Dan dengan makin banyaknya handphone yang dilengkapi GPS, potensialnya jadi makin gedhe. Tinggal bagaimana kita bisa mengaktifkan mereka untuk ikut bergabung. Bikin mapping party di Indo kali ya 🙂 misalnya kaya gini http://thinkwhere.wordpress.com/2008/04/29/tokyo-osm-japan/

    Dan keunggulan sebenarnya dari OSM bukan pada peta online-nya, melainkan dari tersedianya data geografi secara bebas. Kita bisa bikin peta macet Jakarta, lengkap dengan jalur2 alternatif untuk menghindarinya. Cukup kasih tag-tag yang berguna di ruas2 jalan yang bersangkutan, dan render map-nya pake rendering rules spesial bikinan sendiri. Taruh di website, print di koran/majalah, dan ngga ada yang bakal nuntut kita soal copyright.

    Wah, jadi ngelantur deh. Selamat bergabung di OSM community!

Leave a comment